SURAT TANTANGAN
kutulis puisiku
untuk engkau yang tak pernah disapa
engkau yang hanya diam terkesima
diantara gelak tawa para menak
kutautkan kata-kataku
kepada engkau yang dilirik sepi
engkau yang termangu sendiri
disela abab basa-basi kaum priayi
lalu kutinju mulut para pangeran atas angin itu
yang tak henti meruda-paksa kata-kata kita
yang memompa syahwat kedirian di ranjang pemujaan
hingga pecah di anak tekak mereka.
pada genangan darah yang mengamisi bumi
kutuliskan kata-kataku sendiri
untuk
mu.
02/10