Wednesday, July 23, 2008

Berjalan-jalan Digandeng Ibu

jika berlari jalanan mendadak sepi, pohon dan tiang listrik
serimpung kaki, (mendengus diburu ingatan yang pecah dalam benak).
Ibu wanti-wanti, setiap pagi hanyalah milik sendiri, lepas sore
engkau milik alam sejati.

ketika matahari sempurnakan siang, ibu melangkah tanpa bayangan
(jejaknya samar di jalan berdebu), keringatnya menetes-neteskan pesan
ibu sembab tetapi bukan tangis—jika tangisan manakah sedu sedan-
nya?

disampingnya sekian alamat di-iqra-kan
tanda-tanda dipasrahkan ke udara
jika berlari pelataran tak lagi milik kediaman
Ibu menggarisnya di cakrawala
secepat diam.

2008

Wednesday, July 02, 2008

Berlibur Ke Rumah Nenek

kucopot angkanya dan penanggalan mengerang di tembok,
menoleh ke pintusetengah terbuka: melukis seluruh mimpimu
sepanjang tahun-tahun yangmemar. pagi telah menawarkan cuaca,
dan udara mengajak kencan buta,terbaca pada tiket yang telah
tersimpan ribuan jarak,destiniation: rumah nenek,

kukanthi jarinya menuju horison, ia bertanya tak henti-henti.
tadi, dalam ranselnya telah kuselipkan album kawak warna biru tua,
sebagian jawaban kupasrahkan pada pose-pose kuno dan wagu di sana.

beberapa ada yang telah kubualkan, sebelum kantuk
mengundangnya setiap malam: tentang warna gilang gemilang,
juga keringat yang memuaikan buku gambarnya.
rambutnya dibelah pinggir, cahaya matanya lekas
mencerna pengertian-pengerti an.

selamat jalan, kini engkau akan belajar tentang asal muasal.

2008