Wednesday, November 21, 2007

CEMARA MENDERAI DI CEMOROSEWU

istirah dengan tenang
biarkan cemara temani tidurmu
menderai di taman karet

di sini musim semi singgahi argo dumilah
menetap di ranting cemara
seumpama rindu candu

angin sepoi dari cokrosuryo
jalak gading menjemput
atau memandu penyusur pada maut
ketika malam susut
menimbang mitos dan keyakinan

hidup tidak untuk menunda kekalahan
meski ia sering menjadi karet gelang
gemetar 3265 meter di atas permukaan laut.

cemara menderai di cemorosewu
dan engkau terlelap di Karet
menikmati kekalahan
yang kau takdirkan sendiri.

lihat musim semi
tak pernah mati

di sini

Cemorosewu 10/07

2 Comments:

Blogger Wahyu W. Basjir said...

sejak geram pertamamu
ditulis pada pagina terakhir
majalah mahasiswa
panjang sungguh kisah yang telah kau tuturkan

adakah kau yang kukenal
masih di situ

23.29
lampineung, 6 desember 2007

8:37 AM  
Blogger tulus wijanarko said...

engkau melihat angin
engkau melihat batu karang.
titipkan pertanyaanmu pada mereka.

thenks temanku. :-)

5:40 AM  

Post a Comment

<< Home